Sabtu, 30 Juni 2012

Din Syamsuddin: Indonesia Stabil karena Umat Islam Toleran

Hidayatullah.com---Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menegaskan jika Indonesia bukanlah negara intoleran seperti yang dituduh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tuduhan ini didasari atas maraknya kasus-kasus penolakan pendirian gereja dan penindasan umat Kristen oleh kalangan umat Islam di Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan Din saat menjadi pembicara pada diskusi bertema “Implementasi HAM dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara: Perspektif Indonesia” di Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalatya, Jawa Barat, Jum’at (26/06/2012) malam.

Diskusi ini merupakan rangkaian acara Ijtima Ulama Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-Indonesia ke-IV yang berlangsung mulai 29 Juni sampai 2 Juli 2012.

Menurut Din tuduhan tersebut tidak mendasar. “Tidak bisa Indonesia stabil seperti yang dialami saat ini jika tidak ada toleransi mayoritas (umat Islam),” kata Din.
Justru, kata Din, yang sering terjadi kasus intoleransi adalah daerah-daerah yang populasi umat Islam-nya minoritas. “Kasus Poso dan Ambon adalah contoh,” tegasnya.
Din juga tidak setuju jika pertumbuhan gereja dan umat Kristen di Indonesia sangat kecil, seperti yang dikeluhkan tokoh-tokoh Kristen.

“Dalam buku Leo Suryadinata berjudul Indonesia’s Population dikatakan jika pertumbuhan populasi umat Islam 1,2 persen, sedang pertumbuhan populasi umat Kristen 2,4 persen,” paparnya.

Sementara, lanjut Din, ada tiga daerah di Indonesia yang pertumbuhan populasi umat Kristennya sangat signifikan. “Urutan pertama Kepulauan Riau delapan persen. Kedua, Sumatera Barat tujuh persen, dan urutan ketiga Jawa Barat,” jelas Din*



Repost dari Hidayatullah.com
»»  READMORE...